Mengenai Saya

Foto saya
Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia
Adalah satuan karya, patriot yang memiliki budi pekerti, sikap bakti terhadap bangsa, tanah air dan bertekat bulat untuk selalu menjaga keutuhan NKRI.

Minggu, 16 Februari 2014

"SURVIVAL"

SURVIVAL

Survival adalah suatu usaha untuk mempertahankan diri dari suatu situasi dan kondisi yang mengancam keselamatan. Jika kita berhasil keluar dari situasi dan kondisi tersebut berari kita survive (mampu mempertahankan diri). Subyek yang melakukan nya disebut survivor.

Situasi dan kondisi yang mengancam keselamatan tersebut tidak pernah kita harapkan ketika resiko-resiko tersebut tidak terprediksikan dan hambatan-hambatan tidak bisa kita atasi, tak ada jalan lain, agar kita bisa survive seharusnya kita mengerti akan teknik survival.

“Janganlah Mencoba untuk menaklukan Alam Tapi Cobalah untuk bersahabat dengan Alam Sebagai bukti kesungguhan mencintai Alam”

Bila Tersesat

Dalam melakukan perjalanan (darat, laut, maupun udara) kita berharap selamat sampai tujuan. Oleh karena itu diperlukan suatu perencanaan yang matang, kita sudah mempelajari manajemen perjalanan pada materi yang lalu. Akan tetapi, kemungkinan hal-hal yang tidak kita inginkan dapat terjadi misalnya tersesat. Faktor yang menyebabkan diantaranya factor alam dan factor manusianya sendiri. Dalam keadaan seperti ini ada pedoman yang harus diingat yaitu STOP yang merupakan kependekan dari:

S = Stop/siting, berhenti dan istirahatlah kalau perlu sambil duduk. Usahakan menenangkan pikiran dan JANGAN PANIK!.

T = Thinking, gunakan akal sehat dan selalu sadar akan keadaan yang sedang dihadapi.

O = Observe, amati keadaan sekitar, tentukan arah, manfaatkan alat-alat yang ada dan hindari hal-hal yang tidak perlu.

P = Planning, buat rencana untuk mengatasi masalah. Jangan lupa pikirkan konsekuensinya bila sudah memutuskan apa yang akan dilakukan.

Pedoman Memilih Jalan

Berjalan di hutan-hutan pegunungan memiliki kiat yang tersendiri. Sedapat mungkin berjalan di punggung gunung. Pilihan ini memungkin untuk melakukan orientasi medan lebih mudah dari pada kita berjalan di lembah. Di bagian-bagian tertentu punggungan biasanya ada celah terbuka yang memungkin untuk memperkirakan arah dan posisi survivor. Lagi pula ada kebiasaan orang utas (perambah hutan) untuk membuat jalan di punggung gunung. Bila menemukan jalan setapak ikutah jalan tersebut. Hampir dapat dipastikan akan menemukan pemukiman orang.

Kedua adalah berjalan di dekat batang air atau sungai. Untuk hutan-hutan dataran rendah, berjalan didekat sungai memungkinkan untuk bertemu dengan jalan setapak seperti diatas. Jalan-jalan ini biasanya berpangkal di kelokan sungai atau didekat hulu-hulu sungai di bagian yang landai merupakan lekuk pendaratan bagi perambah hutan. Dengan mengikuti jalur sungai ada beberapa keuntungan yang dapat diraih. Yang jelas survivor tidak perlu khawatir kehabisan air dan bahan makanan. Ikan, reptil, dan bahkan mamalia kecil banyak bersarang didekat tepi sungai. Keuntungan yang lain adalah umumnya pemukiman orang dibuat di dekat atau di tepi sungai, sehingga peluang untuk bertemu manusia lebih besar.

Yang perlu diperhatikan dalam berjalan di tepi sungai adalah bahaya yang berasal dari binatang buas dan datangnya banjir secara tiba-tiba. Demikian pula berjalan mengikuti jalur air / sungai tidak dianjurkan karena khawatir terjebak dalam lembah sungai yang curam dan atau bertemu dengan tebing air terjun yang tak terlewati.

Orientasi medan dapat dilakukan siang dan malam hari, namun berjalan hanya boleh dilakukan di siang hari. Khususnya dipegunungan, orientasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan punggung atau puncak tebing yang terbuka, pohon yang mungkin dipanjat atau pandangan dari celah-celah lembah sungai. Dimalam hari orientasi dapat dilakukan dengan bantuan cahaya lampu-lampu dari pemukiman. Meskipun nampak dekat, berjalan dimalam hari sama sekali tidak dianjurkan. Bahaya tersesat, terjebak atau terjatuh dalam jurang atau serangan binatang liar amat besar kemungkinannya.

Setiap kali berpindah tempat, usahakan untuk selalu meninggalkan jejak yang jelas. Torehan di batang pohon, bekas-bekas tebasan semak belukar, dedaunan yang dipatahkan atau diletakkan dengan posisi tertentu. Jejak yang dibuat amat bermanfaat untuk apabila survivior menemui jalan buntu dan ingin merunut kembali jalan semula. Selain itu jejak ini juga bermanfaat bagi tim pencari untuk menelusuri arah yang ditempuh survivor.

Dalam mencari jalan keluar perhatikan kondisi pikiran maupun fisik yang ada. Apabila sudah buntu / belum menemukan jalan keluar maka kita jangan memaksakan diri untuk terus berjalan. Dengan pertimbangan yang matang maka lebih baik kita bertahan disuatu tempat yang sekiranya aman. Untuk dapat bertahan hidup di tempat tersebut dalam beberapa waktu maka pengetahuan tentang survival mutlak harus di kuasai.

Beberapa hal yang diperlukan dalam survival antara lain :

1. Jangan panik, kuasai diri, jangan cemas

2. Berfikirlah secara jernih dan logis

3. Periksalah apa yang kita miliki pada saat itu

4. Rencanakan sesuatu

5. Bertindaklah dengan tenang dan taktis

Inti dari hal-hal di atas adalah bagaimana kita dapat mengikuti alur situasi yang sedang berlangsung, tanpa dikendalikan oleh situasi tersebut.

Jumat, 14 Februari 2014

"WIRA KARTIKA"




"WIRA KARTIKA"





"WIRA KARTIKA"





"WIRA KARTIKA"